Saya terpaksa ndeketin dia. Karena memang kebetulan teman-teman yang lain semua sedang makan siang kecuali Andri dan Saya. Sarapan tadi pagi masih terasa kenyang. Mungkin juga karena nggak terbiasa sarapan. Saya nggak pernah dekat dengan Andri karena memang bukan teman satu kelas, hanya sebatas tau nama saja.
"Gimana gambarmu ndri?" tanya Saya. "Nggak tau nih..., tadi sudah asistensi tapi sepertinya banyak yang salah. Padahal minggu lalu gridnya nggak dibahas sama dia." Sambil rebahan pasrah di karpet."Hehehe...tenang ndri, anak-anak lain juga banyak yang sama kaya kamu. Sidangnya juga masih lama. Tenang aja...eh, habis sidang nanti kamu pulang nggak?" Sebenernya ini pertanyaan basa-basi dari pada nggak ada yang diomongin. Saya juga gak tau dia aslinya mana. cuman dia nggak keliatan orang jawa.
"Aku kayanya nggak pulang sebelum wisuda, Glenn."
"Loh, memangnya kamu asli mana sih?"
"Orangtuaku semuanya dari Jawa, tapi pindah ke Irian. Dari lahir sampai SMA aku di Irian terus."
Wah gila juga nih anak, pasti lumayan repot kalo pulang kampung."Kapan terakhir pulang?"
Sambil malu-malu dia jawab, "Dari pertama kuliah disini sampai sekarang aku belum pernah pulang." Busyet dah! 4 tahun lebih berarti dia gak pernah pulang. "Tapi tetep ketemu sama orang tua khan?"
"Enggak pernah, paling cuma telepon aja. Itu juga jarang, soalnya mahal banget. Ya itu susahnya, sampai-sampai sekarang adikku yang paling kecil sepertinya sudah nggak ngenalin aku lagi. Dulu pas aku kesini dia masih TK, sekarang dia sudah kelas 4 SD. Soalnya, kalo aku telpon rumah, pasti diatas jam 9 malem. disana sudah jam 10. Dia pasti lagi tidur, jadi nggak pernah ngbrol sama dia. Satu kali aku telpon rumah agak pagian, kebetulan dia yang angkat. Eh...dia malah tanya, ini dari siapa yah?"
"Trus kalo lebaran gimana? Kamu Sendirian dunk?"
"Ya sendirian, 4 lebaran terakhir kerjaku nangis sendirian dikamar, hehehehe..." Dia ketawa, ketawa untuk kesedihannya.
Untung rumah saya di Mataram.